KONSEP MEMBANGUN MODEL BISNIS START UP

NAMA                        : Christopel P.S
Program Studi       : Manajemen STIE-MBI
NIM                            : 23010048


KONSEP MEMBANGUN MODEL BISNIS START UP

 


Pendahuluan Tentang Bisnis Di Era Digitalisasi

    Bisnis di era digitalisasi mengalami perubahan yang signifikan seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Transformasi digital telah memengaruhi hampir semua aspek bisnis, mulai dari pemasaran hingga operasi, dan bahkan model bisnis itu sendiri. Era digital ini membawa berbagai peluang dan tantangan yang harus dihadapi oleh pelaku bisnis.

Salah satu aspek utama digitalisasi bisnis adalah pemasaran online. Dengan adanya internet dan media sosial, perusahaan memiliki akses lebih luas untuk mencapai pasar global dan berkomunikasi dengan pelanggan potensial. Selain itu, data dan analitik berperan penting dalam menggambarkan perilaku konsumen, membantu bisnis untuk mengambil keputusan yang lebih tepat.

Namun, digitalisasi juga menciptakan persaingan yang lebih ketat, karena hambatan masuk ke industri tertentu semakin rendah. Perusahaan harus berinovasi secara terus-menerus, mengikuti tren teknologi, dan menjaga keamanan data pelanggan.

Dalam konteks ini, penting bagi bisnis untuk memiliki strategi digital yang solid, investasi dalam sumber daya manusia yang terampil dalam teknologi, dan memahami perubahan perilaku konsumen. Bisnis yang dapat beradaptasi dengan cepat dengan perubahan digitalisasi memiliki potensi untuk sukses di era ini.

 Latar Belakang Berkembangnya Bisni Start Up di Era Digitalisasi

    Indonesia telah menjadi salah satu tempat yang menjanjikan bagi perkembangan startup digital. Dengan awal mula pada tahun 1998, startup-startup pertama mulai bermunculan, didorong oleh perkembangan internet yang semakin pesat dan masyarakat yang semakin melek teknologi. Menurut riset, investasi dalam startup digital Indonesia mencapai Rp 40 triliun pada kuartal pertama tahun 2017. Hal ini menunjukkan potensi yang besar dalam ekosistem startup di Indonesia. Sektor e-commerce dan marketplace menjadi yang paling diminati oleh investor global, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi rujukan setelah India dan China dalam menciptakan startup.

    Tentang Generasi Z di Tempat Kerja: Generasi Z, yang tumbuh dengan teknologi dan internet, memiliki karakteristik unik di tempat kerja. Mereka cenderung realistis, bercita-cita untuk bekerja dengan teknologi dan bisnis, serta lebih suka berkomunikasi secara langsung. Generasi Y dan Z lebih suka bekerja dalam organisasi yang transparan, di mana misi, nilai, operasi, dan konflik perusahaan dibagikan secara terbuka. Mereka juga cenderung mencari pekerjaan yang menawarkan fleksibilitas jam kerja dan gaji yang besar. Oleh karena itu, perusahaan harus memahami karakter generasi ini untuk menarik dan mempertahankan mereka di tempat kerja.

    Tentang Citra Perusahaan dan Employer Branding: Citra perusahaan atau Employer Branding menjadi aset berharga bagi organisasi dalam menarik dan mempertahankan bakat berkualitas. Peningkatan citra perusahaan menjadi tanggung jawab manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan membangun komunikasi yang baik, manajemen sumber daya manusia yang baik, dan mengidentifikasi karyawan internal, perusahaan dapat meningkatkan citra mereka. Ini juga membantu dalam menarik calon karyawan yang berkualitas dan mempertahankan karyawan saat ini. Employer Branding adalah konsep yang memandang perusahaan sebagai "tempat yang baik untuk bekerja" bagi karyawan yang ada dan calon karyawan.

Pengertian Bisnis

    Bisnis adalah kegiatan ekonomi yang melibatkan produksi, distribusi, dan pertukaran barang atau jasa dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Dalam bisnis, individu atau organisasi berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menyediakan produk atau layanan tertentu. Bisnis dapat beroperasi dalam berbagai sektor, termasuk manufaktur, perdagangan, jasa, dan lainnya. Tujuan utama dari sebuah bisnis adalah menghasilkan pendapatan yang melebihi biaya operasionalnya, sehingga dapat mencapai profitabilitas. Seiring dengan berbagai model dan skala bisnis yang ada, bisnis juga dapat berupa perusahaan besar, usaha kecil, atau bahkan startup yang sedang berkembang.

Berikut beberapa definisi bisnis menurut beberapa ahli terkemuka:

1. Peter Drucker: "Bisnis memiliki dua fungsi dasar - pemasaran dan inovasi."

2. Philip Kotler: "Bisnis adalah seni menciptakan nilai yang menguntungkan melalui kepuasan pelanggan."

3. Theodore Levitt: "Fungsi bisnis utama adalah untuk mendapatkan dan menjaga pelanggan."

4. Howard Schultz (CEO Starbucks): "Bisnis tidak hanya tentang menghasilkan laba. Ini tentang memberi dampak positif pada dunia."

5. Alfred Marshall: "Bisnis adalah kegiatan pertukaran yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia."


Pengertian Start Up



    Startup adalah sebuah istilah yang merujuk pada suatu bisnis atau perusahaan rintisan. Perusahaan rintisan merupakan perusahaan yang baru beroperasi dan masih berada pada fase pengembangan untuk menemukan pasar dan mengembangkan produk. Saat ini, istilah startup bisa lebih dikerucutkan lagi menjadi perusahaan rintisan yang mengacu pada bisnis berbasis teknologi.

Berikut adalah beberapa definisi startup menurut beberapa ahli:

1. Steve Blank: "Startup adalah suatu organisasi yang dirancang untuk menciptakan produk atau layanan dengan kondisi ketidakpastian yang sangat tinggi."

2. Eric Ries: "Startup adalah suatu institusi yang dirancang untuk menciptakan produk atau layanan yang baru di bawah kondisi ketidakpastian ekstrem."

3. Paul Graham (pendiri Y Combinator): "Startup adalah perusahaan yang dirancang untuk tumbuh cepat. Ciluk baaa!"

4. Peter Thiel: "Startup adalah sebuah perusahaan yang berusaha menciptakan suatu masa depan yang berbeda dari masa lalu."

5. Marc Andreessen: "Startup adalah bisnis yang dirancang untuk pertumbuhan yang cepat dalam lingkungan yang sangat tidak pasti."


Pengertian Bisnis Start Up



    Seperti yang sudah dijelaskan, kata startup merupakan serapan dari bahasa Inggris yang memiliki arti yaitu bisnis yang baru yang saja dirintis. Startup sendiri merupakan sebuah perusahaan rintisan yang jangka waktu beroperasinya belum terlalu lama.

    Oleh karena itu, startup juga bisa diartikan sebagai perusahaan yang baru saja dibentuk dan masih pada tahap pengembangan maupun penelitian agar menemukan pasar yang tepat untuk mengembangkan produk ataupun jasa yang ingin ditawarkan.

    Pada umumnya, bisnis startup ini sendiri lebih mengutamakan berbagai ide baru yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan masyarakat maupun konsumen yang ada di pasaran. Dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat ini, perusahaan startup biasanya mengacu kepada perusahaan yang memberikan atau memiliki layanan maupun produk yang bergerak pada bidang teknologi maupun digital.

Definisi Bisnis Start-Up


    Startup adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perusahaan atau usaha baru yang berfokus pada inovasi, pertumbuhan cepat, dan menciptakan solusi yang belum ada sebelumnya. Bisnis startup seringkali beroperasi di sektor teknologi atau industri lain yang sangat dinamis. Mereka mencari pembiayaan dari investor, seperti modal ventura, untuk mendukung pengembangan produk atau layanan mereka. Tujuan utama dari startup adalah untuk mengubah pasar dengan cara yang inovatif dan memecahkan masalah yang ada melalui solusi baru yang mereka tawarkan.

Bisnis startup adalah suatu jenis entitas bisnis yang sering kali dikaitkan dengan inovasi, pertumbuhan cepat, dan eksperimen dalam upaya menciptakan model bisnis yang baru dan berpotensi mengganggu pasar. Startup umumnya berfokus pada pengembangan produk atau layanan baru, seringkali menggunakan pendekatan teknologi, dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan pasar yang belum terpenuhi.

Startup biasanya beroperasi dalam lingkungan yang sangat tidak pasti, dengan pendanaan terbatas, dan fokus pada pertumbuhan yang cepat. Mereka mencari pendanaan dari investor untuk mendukung pengembangan produk, perluasan operasi, dan mencapai pangsa pasar yang lebih besar.

Sifatnya yang berisiko tinggi dan ketidakpastian membuat startup memiliki potensi untuk mencapai kesuksesan besar, tetapi juga dapat menghadapi kegagalan. Pentingnya adaptabilitas, inovasi, dan kemampuan untuk bersaing dalam lingkungan yang kompetitif adalah ciri khas bisnis startup.

Para Pelaku Bisnis Start-Up



    Pelaku bisnis start-up meliputi pendirian ( founder ), invvestor, karyawan, dan mitra bisnis. Mereka bekerja sama untuk mengembangkan bisnis start-up dan mencapai tujuan bersama.

Para pelaku bisnis startup bisa berasal dari berbagai latar belakang dan memiliki peran yang berbeda. Beberapa di antaranya termasuk:


  • Pendiri: Orang-orang yang memiliki ide bisnis startup dan memulainya. Mereka adalah penggerak utama di belakang startup.
  • Co-founder: Rekan pendiri yang berbagi tanggung jawab dalam mengembangkan startup, mungkin memiliki keahlian yang berbeda.
  • Investor: Individu atau entitas yang menyediakan dana kepada startup untuk pertukaran saham atau kepemilikan dalam perusahaan.
  • Karyawan: Orang-orang yang dipekerjakan oleh startup untuk mengisi berbagai peran, termasuk pengembangan produk, pemasaran, keuangan, dan lainnya.
  • Mentor: Orang-orang yang memberikan panduan, nasihat, dan pengalaman mereka kepada pendiri atau tim startup untuk membantu mereka tumbuh.
  • Advisor: Individu yang memberikan saran berdasarkan keahlian mereka dalam bidang tertentu kepada startup.
  • Pelanggan: Mereka yang menggunakan produk atau layanan startup dan memberikan umpan balik yang berharga.
  • Komunitas Startup: Orang-orang yang terlibat dalam ekosistem startup, seperti co-working spaces, acara networking, atau komunitas online.
  • Inkubator dan Akselerator: Organisasi yang memberikan sumber daya, bimbingan, dan akses ke jaringan bagi startup dalam tahap awal.
  • Pemerintah dan Lembaga Dukungan: Pihak-pihak yang menyediakan insentif, pelatihan, atau bantuan keuangan kepada startup.

Pelaku bisnis startup bisa beragam, dan mereka bekerja bersama untuk mengembangkan ide menjadi bisnis yang sukses.

 Macam-Macam Bisnis Start-Up

  •         Start-up game adalah jenis perusahaan start-up yang bergerak di bidang game, kegiatannya mulai dari pembuatan game hingga aplikasi. Start-up ini cukup berkembang pesat karena berpeluang besar. Contohnya yaitu, Agate Studio, Touchten Games, Own Games, dan Toge Production.

  •         Start-up edukasi adalah jenis perusahaan start-up yang bergerak di bidang edukasi, kegiatannya berkaitan dengan pembelajaran atau edukasi. Contohnya yaitu, aplikasi perpustakaan, forum belajar.

  •         Start-up perdagangan adalah jenis perusahaan start-up yang bergerak di bidang ekonomi, khususnya mulai dari pembuatan aplikasi hingga jenis barang yang dijual. Contohnya yaitu, Shopee, Tokopedia, Happy Fresh

  •         Start-up properti adalah perusahaan start-up yang menawarkan sejumlah kemudahaan untuk mencari hunian secara cepat dan sesuai dengan kebutuhan. Contohnya yaitu, Travelio, Mamikos, Rumah.com, Lamudi.co.id.

Munculnya Bisnis Start-Up Saat Ini

          Maraknya bisnis start-up saat ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk mudahnya akses ke teknologi, dukungan investor, dan perubahan perilaku konsumen yang lebih cenderung menggunakan layanan digital.

Keunggulan dan Kekurangan Bisnis Start-Up

          Keunggulan :

  • Menghadirkan inovasi baru ke pasar yang dapat menganggu industri
  • Memberikan solusi yang lebih baik kepada pelanggan
  • Mengubah arah atau model bisnis sesuai dengan umpan balik pelanggan atau perubahan pasar
  • Budaya kreatif yang mendorong berfikir di lua kotak dan eksperimen
  • Memecahkan masalah dan mencapai keunggulan kompetitif
  • Memanfaatkan peluang pasar yang belum terpenuhi atau menciptakan pasar baru

        Kekurangan :

  • Memiliki risiko tinggi, dengan tingkat kegagalan yang signifikan
  • Memiliki akses terbatas ke modal, yang dapat menghambat pengembangan  dan pertumbuhan
  • Persaingan start-up dan perusahaan yang mapan dapat sengit
  • Bergantung pada investor eksternal untuk mendapatkan pendanaan, yang bisa mengarah pada tekanan finansial
  • Lingkungan sangat tidak stabil

Hambatan dalam Membangun Bisnis Start-Up

          Hambatan dalam membangun bisnis start-up meliputi antara lain, yaitu tidak mempunyai tujuan dan juga visi yang jelas, kurang fokus terhadap kinerjanya, hanya melihat sebuah desain sebagai renungan saja, tidak memanfaatkan peluang yang ada, tidak memiliki modal yang memadai, kurang memahami pasar, dan pengeluaran yang tidak sesuai.

 Beberapa hambatan umum yang dapat dihadapi oleh pendiri startup termasuk:


  1. Keuangan Terbatas: Memulai sebuah startup seringkali memerlukan modal awal yang signifikan. Keterbatasan dana dapat menjadi hambatan besar dalam pengembangan produk, pemasaran, dan pertumbuhan bisnis.
  2. Persaingan yang Sengit: Banyak pasar dijejali dengan pesaing, dan bersaing dengan perusahaan yang sudah mapan dapat sulit. Persaingan sengit bisa mengganggu pertumbuhan startup.
  3. Ketidakpastian Pasar: Memprediksi perilaku pasar dan kebutuhan pelanggan dalam lingkungan yang berubah-ubah bisa menjadi hambatan. Pasar yang tidak stabil atau berubah dengan cepat dapat mengganggu rencana bisnis.
  4. Keterbatasan Sumber Daya Manusia: Menemukan dan mempertahankan tim yang kompeten dan berdedikasi bisa menjadi sulit. Terutama di awal, startup mungkin tidak memiliki sumber daya untuk membayar gaji yang tinggi.
  5. Regulasi dan Perizinan: Berbagai aturan dan regulasi pemerintah yang berlaku dapat menghambat startup, terutama jika bisnisnya menghadapi banyak peraturan.
  6. Perencanaan yang Tidak Tepat: Kurangnya perencanaan dan strategi yang baik dapat mengarah pada kegagalan. Startuper perlu memastikan mereka memiliki rencana bisnis yang kuat dan berfokus.
  7. Kesulitan Mendapatkan Pendanaan: Mencari investor yang cocok dan meyakinkan mereka untuk menginvestasikan dana dalam startup bisa menjadi hambatan.
  8. Teknologi yang Sulit Dikembangkan: Jika startup bergantung pada pengembangan teknologi yang rumit, hambatan teknis bisa menjadi masalah.
  9. Kehilangan Fokus: Terlalu banyak ide atau mencoba mengejar terlalu banyak peluang bisa mengakibatkan kehilangan fokus, yang dapat merusak pertumbuhan startup.
  10. Tekanan Mental dan Emosional: Memimpin sebuah startup dapat sangat menuntut secara mental dan emosional. Stres, ketidakpastian, dan tekanan kerja tinggi dapat menjadi hambatan bagi kesejahteraan pribadi.
Meskipun hambatan-hambatan ini ada, banyak startup yang berhasil mengatasinya dengan inovasi, perencanaan yang cermat, kerja keras, dan ketekunan

Model Bisnis Start Up

          Model bisnis start-up dapat berbeda-beda tergantung pada jenis usaha dan pasar yang dituju.

  • Subscription ( Langganan )
Bisnis model ini biasanya ditunjukan bagi konsumen yang memilih untuk mengeluarkan uangnya lebih banyak pada suatu produk tertentu.

  • Crowdsourcing
Bisnis model ini mengandalkan konsumennya untuk berpartisipasi dalam membuat dan mendesain produk, bisa dikatakan kombinasi dari berbagai user yang kemudian memberikan satu solusi lengkap dalam satu produk.

  • IT Service
Bisnis model ini dilakukan oleh startup dan berfokus pada pengembangan software dan aplikasi. Model ini terbagi menjadi tiga yaitu, SaaS, PaaS, dan laaS.

  • High Touch
Bisnis model ini berinteraksi langsung yang sangat berpengaruh dan membutuhkan sentuhan manusia langsung dan tidak bisa tergantikan dengan pihak ketiga.  


Studi Kasus

 

Tokopedia

          Merupakan perusahaan start-up yang bergerak di bidang e-commerce sejak tahun 2009. Tokopedia resmi menyandang gelar unicorn pada tahun 2017 setelah mendapat suntikan dana dari Alibaba Group sebesar US 1,1 miliar. Selain itu, Tokopedia diketahui mendapat dukungan dari Softbank Group asal Jepang dan Sequoia Capital dari India.

Pandangan Positif :

  •      Semakin berkembangnya perekonomian digital Indonesia
  •      Meningkatkan peluang bagi UMKM untuk meningkatkan bisnisnya
  •      Harga lebih murah dan tingkatkan penjualan
  •      Ciptakan lapangan kerja

 Pandangan Negatif :

  •      Menciptakan lingkungan bisnis yang tidak sehat
  •      Kekhawatiran kebocoran data dan pencurian identitas di dunia e-commerce
  •      Keterbatasan pengalaman berbelanja


TechTrend

    TechTrend adalah startup yang didirikan pada tahun 2020 oleh sekelompok mahasiswa teknik komputer. Startup ini berfokus pada pengembangan aplikasi mobile inovatif dan solusi teknologi yang memanfaatkan kecerdasan buatan. Misi mereka adalah membuat teknologi lebih mudah diakses dan bermanfaat bagi semua orang.

Tantangan Awal:

1. Memulai dengan anggaran terbatas: Para pendiri hanya memiliki dana terbatas untuk memulai bisnis mereka, yang membuat mereka harus cerdas dalam alokasi sumber daya.

2. Persaingan yang sengit: Pasar teknologi yang sudah jenuh dengan pesaing kuat membuat TechTrend harus mencari cara untuk membedakan diri mereka dari yang lain.


Solusi:

1. Inovasi dalam pengembangan aplikasi: TechTrend mengembangkan aplikasi mobile yang unik dan berkualitas tinggi yang menawarkan pengalaman pengguna yang luar biasa. Mereka mengoptimalkan penggunaan teknologi terbaru, seperti kecerdasan buatan, untuk meningkatkan kinerja aplikasi mereka.

2. Fokus pada pemasaran digital: Startup ini memanfaatkan strategi pemasaran digital untuk memperluas cakupan mereka. Mereka menggunakan iklan online yang cerdas dan berkolaborasi dengan influencer teknologi untuk mempromosikan produk mereka.

Hasil:

Dengan fokus pada inovasi dan pemasaran digital, TechTrend berhasil membangun pangsa pasar yang solid dan memenangkan sejumlah penghargaan dalam industri teknologi. Mereka telah berhasil menarik perhatian investor dan memperluas operasi mereka ke pasar internasional.

Catatan: Studi kasus ini bersifat fiktif dan hanya bertujuan untuk memberikan contoh. Bisnis startup sebenarnya akan menghadapi tantangan dan kesempatan yang unik tergantung pada industri dan visi bisnis mereka.


Foto Ilustrasi Pengangguran




















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengembangkan Potensi Diri Dengan Konsep Pacasila